Sya ingin di buatkan essay untuk beasiswa kedokteran UPH , buat semenarik mungkin dan buat semeyakinkan mungkin bahwa saya dari keluarga tidak mampu yg berkomitmen untuk menjadi dokter untuk meningkatkan kesehatan di daerah asal saya.
Pertama menjelaskan/ memaparkan tentang apa itu ilmu kedokteran terlebih dahulu ( tulis juga hal yg jarang orang mengetahui tentang ilmu kedokteran) di
2. Baru paparkan juga sedikit secara umum tentang jurusan kedokterannya serta tantangan dalam perkuliahannya
3.Baru masuk ke apa yang membuat aq jadi tertarik dengan ilmunya dan memutuskan untuk kuliah di jurusan tersebut alasan ku ingin jadi dokter semakin kuat ketika aq melihat kondisi daerah asal ku Kalimantan timur kabupaten Kutai Timur kecamatan KALIORANG desa bukit makmur yg bidang kesehatan nya belum memadai atau belum optimal, belum banyak yg tau bahwa di daerah asal ku masih sangat kental kepercayaan nya dan tradisi nya, hal tersebut sangat berpengaruh terhadap pandangan masyarakat di tempat lahir ku mengenai dunia medis, tak banyak masyarakat yg percaya dengan dokter terutama daerah daerah v
Juga yg jauh dari puskesmas,memang daerah ka liorang masih terbilang sangat luas jarak antar desa cukup berjauhan sehingga ada beberapa daerah yg jaraknya cukup jauh dari puskesmas kaliorang. Puskesmas kaliorang memiliki fasilitas nya kurang lengkap dan kurang memadai hal tersebut mengharuskan kebanyakan pasien yang dalam kondisi darurat harus di rujuk ke rumah sakit yang lebih besar dan fasilitas nya lebih lengkap di kota yang jaraknya sangat jauh yaitu sekitar 85’6km hal tersebut dapat di buktikan dengan adanya beberapa kasus pasien di kaliorang, sepertij auda kasus tetangga saya yang meninggal akibat lambat ditangani; jadi awalnya beliau sedang bekerja di kebunnya lalu tidak sengaja alat yang digunakan nya berupa gurinda
( tulis juga tambahan ” ketertarikan ku berubah menjadi motivasi untuk terjun ke dunia para dokter, karena aq melihat kondisi di daerah ku dimana tidak ada rumah sakit di daerah saya hanya ada puskesmas, jarak rumah sakit nya sangat jauh yaitu sekitar 85,9 km dan memakan waktu waktu waktu hingga 2 jam untuk bisa sampai ke sana hanya ada di kota. Jadi jika ada keadaan darurat maka harus segera di rujuk ke rumah sakit di kota . Seperti kasus kakak perempuan ku yg bernama Nita yg saat akan melahirkan anak nya , terjadi pendarahan hebat yg membuat dia harus segera melahirkan tapi kondisi puskesmas tidak berani mengambil risiko apalagi melahirkannya harus dengan operasi Caesar sehingga walaupun dalam kondisi seperti itu Kakak aku harus tetap di rujuk ke rumah sakit di kota yg selama perjalanan Kakak aku sangat sakit hati menungggu untuk sampai di rumah sakit yg memakan waktu 2 jam an , setelah sampai darah di sana ternyata Kakak saya mengalami kurang drastis ( Hb nya sangat rendah sehingga tidak bisa melahirkan) jadi mereka memutuskan untuk melakukan donor darah yg ternyata tidak ada yg cocok dengan Anggota keluarga kami dan rumah sakit juga kehabisan jadi dalam kondisi darurat seperti itu kami harus mencari donor darah nya , aq merasa itu detik detik kakak ku akan meninggal tapi syukurlah dapat donor darah dari rumah sakit lain , kejadian itu membuat aq menyadari betapa pentingnya hidup ini , aq juga merasa ada kesalahan terhadap rumah sakit dan puskesmas, seharusnya kalau sudah dalam keadaan darurat seperti itu memberitahukan dari awal kalau kemungkinan sampai sana dia ( kakak saya) harus menerima donor darah , jadi usahakan ada keluarga yang memiliki golongan darah sama juga ikut , dan juga harus segera di beri tahu rumah sakit tujuan kami bahwa ada keadaan darurat ibu yg berdarah dan menyuruh mereka segera melakukan Persiapandi rumah sakit karena mereka akan segera tiba dengan ambulans kami, seperti Persiapan mencari donor darah untuk ibu hamil tersebut. Bukan hanya kasus kakak ku ( Kakak ku syukurnya selamat) ada banyak sekali kasus kematian ibu dan bayi di daerah saya hal serupa juga terjadi pada Tante saya dimana dia harus kehilangan bayinya ( bayi nya meninggal) saat melahirkan yg kata dokter nya akibat terjadi pecah air ketuban padahal Tante saya mengatakan bahwa dia tidak merasa air ketuban nya pecah , saya juga melihat bahwa daerah sya hanya memiliki puskesmas dan juga fasilitas medis nya juga kurang lengkap, jadi kami masyarakat yg berat sakit pasti langsung dikasih surat rujuk ke rumah sakit di kota yg jaraknya lumayan jauh dari tempat kami berasal, selain itu sya termotivasi karena melihat pelayanan kesehatan di puskesmas kami yg buruk. di puskesmas kami mereka yang tidak punya uang dan hanya bisa mengandalkan BPJS kesehatan yg hanya berlaku tiga kali setelah itu tidak bisa lagi , selain itu beberapa staf puskesmas pun juga tidak ramah sehingga membuat pasien Yg berobat jadi tidak nyaman,Mungkin karena mereka kecapean ngurus banyak masyarakatnya. Selain itu sya juga merasa kurangnya sosialisasi kesehatan di daerah saya, hal tersebut dapat dibuktikan dari banyaknya kasus kematian bayi sekaligus ibu di daerah saya , sya melihat bahwa banyak ibu hamil yg tidak mau melakukan imunisasi terutama seorang ibu muda (usia masih belasan tahun) dipaksa karena kebanyakan mereka hamil tapi belum siap secara finansial dan mental juga keuangan terkadang juga karena keluarga kecewa dan tidak mau menerima mereka sehingga mereka harus tinggal sendiri dengan mertuanya atau suami keluarga karena nya tidak mau menganggap mereka lagi. Akibat imunisasi yang tidak diinginkan saat hamil menyebabkan terjadinya infeksi penyakit yang dapat mempengaruhi kondisi janin seperti kelainan bawaan, kehamilan, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah. Selain itu juga karena saya melihat kondisi di daerah saya yg masyarakat nya sangat buta terhadap ilmu medis dasar seperti contoh kasus mereka yg sakit diabetes hanya memiliki satu solusi yaitu dengan mengurangi konsumsi gula dan garam padahal masih banyak alternatif lain nya . Saya melihat bahwa di lingkungan saya tidak ada keinginan untuk melakukan sosialisasi kesehatan seperti memberi edukasi mengenai ilmu medis dasar ini
4. Baru jelaskan kenapa memilih UPH sebagai tempat yg menurut ku tepat untuk berkuliah. KEUNGGULAN JURUSAN KEDOKTERAN UPH
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)
Pada Januari 2022, FK UPH menjadi universitas swasta pertama di Indonesia yang membuka Prodi Spesialis, yakni Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Radiologi. Wow, keren ya! Durasi pendidikan Prodi ini adalah 3,5 tahun atau tujuh semester. Tidak hanya itu, FK UPH juga memiliki Program Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Keluarga Layanan Primer (PPDS KKLP) yang dimulai sejak 2 Maret 2023. Program pendidikan ini dapat ditempuh bagi para dokter umum yang telah bekerja minimal 1 tahun, memiliki SIP aktif, dan melaksanakan praktik kedokteran. Perkuliahan akan berlangsung selama tujuh semester dan akan dilaksanakan di kampus FK UPH Lippo Village.
Medical Student Summer Enrichment Program (MSSEP)
FK UPH juga memiliki (MSSEO) yang menawarkan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam melayani masyarakat di Indonesia dan luar negeri. Program ini merupakan program sukarela bagi mahasiswa yang tertarik untuk melayani masyarakat selama liburan dalam kurun waktu 4-6 minggu. Melalui program ini, para mahasiswa dapat mengembangkan kualitas yang dibutuhkan untuk menjadi seorang dokter, seperti kasih sayang, kejujuran, integritas dan keadilan sosial. Program ini tidak hanya mengajarkan mereka untuk menjadi dokter, tetapi juga menjadi cendekiawan, advokat kesehatan, kolaborator, dan pemimpin.
Akreditasi UNGGUL
FK UPH berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas kurikulum, fasilitas, tenaga pengajar, kemitraan, dan lainnya. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan lulusan yang terampil dan andal dalam menjalankan tugas sebagai dokter muda. Salah satu bukti komitmen ini adalah capaian Akreditasi UNGGUL yang diterima dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes) pada Program Studi (Prodi) Sarjana Kedokteran dan Prodi Profesi Dokter FK UPH pada 8 April 2022.
Sinergi Medical Science Group (MSG)
FK UPH didukung oleh jaringan Medical Science Group (MSG) yang terdiri dari Rumah Sakit Siloam, pusat penelitian swasta Mochtar Riady Institute for Nanotechnology (MRIN), dan Fakultas Ilmu Kesehatan UPH. Jaringan ini memberikan pengalaman kuliah yang komprehensif, bernilai unggul, dan mempersiapkan mahasiswa FK UPH menjadi lulusan dokter yang berkualitas dan berdampak.
Fasilitas lengkap
Untuk menunjang aktivitas perkuliahan, FK UPH dilengkapi dengan berbagai fasilitas, termasuk di antaranya Laboratorium Parasitologi, Laboratorium Biokimia, Laboratorium Anatomi, Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi, Laboratorium Mikrobiologi, Cardiopulmonary Resuscitation (CPR), Injection, Perpustakaan, Museum Anatomi, dan masih banyak lagi. Gimana? Lengkap banget kan!
Mitra Rumah Sakit Pendidikan UPH
UPH bekerja sama dengan beberapa rumah sakit pendidikan, termasuk:
RS Dharmawangsa
Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang
RS TNI AL Marinir Cilandak
RSUD Tangerang Selatan
RS Daan Mogot
RSUD dr. Drajat Prawiranegara
Siloam Hospitals Lippo Village, Kebon Jeruk, dan TB Simatupang
Rumah Sakit Umum (RSU) Siloam Kelapa Dua
5. Jelaskan tentang tantangan pada diriku yg menghambat aq untuk bisa kuliah kedokteran , ada dua tantangan yg menghambat aq dalam meraih mimpi ku yaitu faktor internal dan faktor eksternal, faktor internal seperti kurang percaya diri dan malu yg timbul dari dalam diri serta faktor eksternal yg kurang mendapat dukungan dari orang tua , keluarga,serta lingkungan dan ada pun hal lain seperti dianggap kurang mampu akan kemampuan ( prestasi) yg saya miliki .
6. Baru masuk ke motivasi saya untuk tetap mengejar mimpi sya walaupun ada tantangan dalam perkuliahannya dan tantangan dalam diri sendirian walaupun terdapat tantangan dengan di hina dan di anggap tidak pantas untuk meraih mimpi saya untuk menjadi dokter oleh orang tua serta keluarga dan lingkungan tempat saya tinggal , saya menjadikan setiap omongan tersebut sebagai penyemangat sya untuk melakukan lebih baik lagi dan hal tersebut malah membuat saya jadi semakin semangat untuk mengejar mimpi saya , saya ingin buktikan pada mereka bahwa sya yakin dengan cita-cita sya untuk menjadi dokter ini serta sya mampu meraih mimpi sya dan dapat bertahan walaupun tidak ada yg mendukung sya .
7. Setelahnya baru menulis ” setelah aku lulus aq akan mempergunakan Ilmu yg ku pelajari untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia di masa depan , karena aq sadari bahwa di Indonesia masalah kematian ibu dan bayi , terutama di daerah asal ku yg sering mengalami kejadian kematian ibu dan bayi walaupun tidak sampai di beritakan karena daerah saya masih termasuk daerah pedalaman yg belum tersentuh wartawan, tapi kasusnya sudah sangat sering terjadi contoh kasus nya baru-baru ini tetangga saya meninggal dunia setelah melahirkan bayinya selamat namun beliau meninggal dunia, sya merasa ada kejanggalan dalam peristiwa tersebut beliau awalnya memang jarang olahraga saat hamil namun saat akan melahirkan beliau harus segera di operasi namun karena puskesmas tidak dapat menangani maka beliau di rujuk ke rumah sakit di kota yg jaraknya lumayan jauh sekitar 85 km dan paling cepat di tempuh dalam 2 jam an beliau awalnya di rujuk ke rumah sakit medika namun tidak bisa jadi harus di rujuk kembali ke rumah sakit Kudungga setelah melahirkan beliau mengalami infeksi parah yg menyebabkan perutnya bocor dan lukanya lepas sehingga terjadi pendarahan hebat yg menyebabkan kematian sang ibu.
8. Baru tuliskan rencana mu terhadap masalah tersebut rencana saya ialah untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di daerah asal saya di Kalimantan timur kabupaten Kutai Timur kecamatan KALIORANG, saya ingin menjadi dokter yg bisa memberikan pengetahuan kepada masyarakat di daerah asal saya mengenai edukasi ilmu medis dasar saya akan mengajak para ibu ibu untuk ikutan seminar mengenai ilmu medis dasar ,dari situ saya harap dapat memberikan manfaat kepada masyarakat agar mereka dapat menggunakan nya di kehidupan sehari-hari mereka apabila terdapat kecelakaan bisa melakukan pertolongan pertama deluan dan segera membawa ke rumah sakit. Saya juga ingin bisa melakukan hari wajib imunisasi bagi para ibu hamil , untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi di daerah asal saya setiap pertemuan saya akan mengusahakan untuk memberikan edukasi berupa apa yg harus mereka lakukan ketika dalam kondisi mau melahirkan atau saat terjadi kecelakaan dan apa aja yg harus di persiapkan saat detik detik melahirkan apa yang harus di bawa seperti sarung,kain bayi,dll saya juga akan membuat perubahan terhadap program imunisasi di daerah saya dengan langsung turun ke lapangan untuk mengajak para ibu ibu hamil terutama mereka yang hamil di usia muda (belasan) untuk melakukan imunisasi, saat imunisasi saya akan rutin memberikan vitamin, memberikan vaksin seperti vaksin influenza selain itu saya juga akan memberikan TTD untuk mengurangi tingkat resiko anemia terhadap mereka para ibu hamil selain itu saya juga akan memberikan edukasi psikologis untuk mengurangi tingkat stres mereka di usia kehamilan.saya jua punya rencana untuk membawa serta suami mereka untuk meberi edukasi kepada suami mereka juga mengenai hal hal yang harus mereka lakukan saat instrinya sedang hamil, dan saat akan bersalin saya juga ingin punya rencana untuk melakukan yoga ringan bagi suami dan ibu hamil tersebut untuk menjaga kesehatan ibu serta bayi nya saya juga ingin memberi makanan sehat setia kali imunisasi untuk para ibu hamil seperti sembako,buah buahan, dan susu agar ibu dan bayi nya selalu sehat.saya juga punya rencana untuk turun ke lingkungan masyarakat di daerah pelosok ² yang minim tenaga kesehatan sehingga saya bisa melakukan pemeriksaan kesehatan pada masyarakat di daerah tersebut saya juga punya rencana untuk melakukan tur ke sekolah sekolah di sekitar daerah asal saya setiap bulannya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan yang jauh lebih lengkap daripada tahun tahun sebelumnya karena saya melihat sudah jarang sekali pemeriksaan kesehatan pada sekolah sekolah di daerah asal saya selain itu pada tahun tahun sebelumnya saya melihat pemeriksaan kesehatan nya kurang lengkap biasanya cuman ada pemeriksaan mata,suntik vaksin, pengukuran tinggi badan dan berat badan saja dan terkadang juga ada pemeriksaan gigi tapi jarang sekali saya berpikir pemeriksaan kesehatan bisa di tambah dengan adanya memberikan edukasi mengenai ilmu medis dasar kepada para siswa siswi untuk meningkatkan pengetahuan mereka serta meningkatkan keinginan Tahuan mereka. Selain itu saya juga akan melakukan pengecekkan apakah terdapat siswa siswi yg terkena penyakit menular seksual untuk menurunkan tingkat penularan nya karena saya melihat di daerah saya tingkat pergaulan anak muda sangat bebas di sini hamil di usia muda dan masih sekolah sudah sangat umum terjadi , selain itu juga saya akan rutin memberikan makanan sehat setiap bulan saat pertemuan pemeriksaan kesehatan di sekolah sekolah untuk menarik perhatian dan membuat para siswa siswi rajin dan mau rutin di periksa , saya juga ingin melakukan beberapa tes simple apakah ada siswa siswi yg positif narkoba agar bila ada yg positif bisa segera di tangani , saya juga ingin melakukan negosiasi mengajak pemerintah meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di daerah asal saya seperti membuat rumah sakit yg memadai dan memiliki fasilitas lengkap agar jika ada masyarakat yg sakit bisa langsung berobat di situ tidak perlu pergi jauh jauh ke kota dan agar bila ada keadaan darurat bisa segera di tangani sehingga bisa menurunkan resiko kematian di jalan akibat keadaan darurat tadi.di tempat saya juga terdapat kasus hiper seks yg cukup merajalela dan banyak korban yg kena penyakit tersebut, sehingga saya berharap dengan berkuliah di universitas pelita harapan bisa memperluas wawasan pengetahuan saya dengan mengikuti program acara UPH tur ke daerah pedalaman bisa membantu saya meningkatkan pengetahuan saya tentang berbagai penyaki dan cara pengobatannya yg paling ampuh. Saya juga menyadari bahwa di daerah asal saya masih sangat kuat tentang hal ghaib nya sehingga tak jarang bila ada yang sakit bahakan sampai meninggal mereka akan berpikir itu disebabkan oleh halhal yang berbau ghaib yang padahal bisa saja hal tersebut dikarenakan seseorang benar benar sakit parah hal itu saya sadari ketika saya sakit tifus tahun lalu , yg dimana kondisinya sya sangat kesakitanyanh malahan orang tua saaya mencoba membawa Saya untuk didoakan karena berpikir saya sakit karena hal ghaib soalnay Mereka melihat saya terus terusan berteriak karena kesaktan di perut selama seminguan yang walaupun sudah didoakan tetap masih sakit dan malah tambah parah hingga akhirnya mereka memutuskan membawa saya ke dokter yanh setelah didiagnosis ternyata saya menderita penyakit tifus dan syukurlah setelah di impus akhirnya bisa sembuh dari situ saya menyadari bahwa hidup itu sangat berarti sehinga kesehatan itu harus di jaga dengan baik saya pikir ingin menyelamtkan hidup tersebut dan membuat orang orang yang kesakitan bisa tersenyum dan sembuh kembali saya harus Saya ingin sekali berperan aktif di dunia kesehatan untuk masyarakat di daerah asal sya , saya yakin sekali dengan mimpi saya untuk menjadi seorang dokter sya siap menanggung resiko atas keputusan saya ini , saya siap untuk melewati dan bertahan menghadapi berbagai tantangan yg akan datang selagi mengejar mimpi saya ini. Saya juga menyadari bahwa di daerah asal saya terdapat kasus masyarakat yg tidak percaya dokter beberapa dari mereka sering mengatakan bahwa walaupun sudah pergi ke dokter tetap tidak sembuh-sembuh juga uang buat berobat mahal terus uang buat bayar obat juga mahal jadi tak jarang mereka akan memutuskan untuk beli obat di warung saja tanpa ada resep dokter dan di minum terus terusan di sini juga obat obatan masih di jual bebas tanpa ada resep dokter, di sini juga masyarakatnya kurang peduli sama kesehatan, di sini juga sosialisasi kepada masyarakat tentang kesehatan tidak ada di sini juga cuma ada puskesmas dengan fasilitas yg kurang memadai, sehingga perawatan yg di berikan hanya untuk masyarakat sakitnya tidak parah apabila ada warga yg sakit parah atau dalam keadaan darurat pasti harus di rujuk ke rumah sakit yg adanya hanya di kota dan jaraknya lumayan jauh sekitar 85,6 km an dan harus di tempuh paling cepat dua jam. Masalah kesehatan di daerah Kaliorang masih menjadi masalah utama atau belum optimis . Hal ini di karenakan rendahnya tingkatan kesehatan yg disebabkan beberapa faktor meliputi, lingkungan ( sosial, ekonomi, politik,dan budaya ),serta pelayanan kesehatan. Di daerah Kaliorang,masih banyak daerah daerah pedalaman yg belum tersentuh dengan dunia kesehatan. Hal ini di sebabkan belum adanya puskesmas atau RSUD , akses yg ditempuh menuju puskesmas terlalu jauh dan pemberlakuan BPJS hanya tiga kali pengobatan setelah itu pengobatan dan pemeriksaan kesehatan di pungut biaya . Kebanyakan Masyarakat yg sedang sakit memilih untuk membeli obat di warung warung , dibandingkan pergi ke puskesmas. Di KALIORANG juga memiliki satu-satunya puskesmas. Namun , sangat di sayangkan karena fasilitas kesehatan yg kurang lengkap dan sedikitnya tenaga medis serta hanya memiliki seorang dokter. Sehingga bila ada pasien yg ingin berobat harus menunggu Sangat lama untuk bisa bertemu dokter nya . Dengan pemikiran yang Inovatif, adapun kegiatan nyata yg akan saya lakukan sebagai mahasiswa fakultas kedokteran mengenai pemecahan problematika kesehatan untuk daerah asal saya, yakni memberi sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan, memberi edukasi ( pendidikan) kesehatan pada masyarakat, melakukan kegiatan bakti sosial ( pengobatan gratis dan lain -lain) yg berhubungan dengan media dan penanganan secara medis . Mahasiswa kedokteran di yakini memiliki peran penting dalam menyambung tali kesehatan masyarakat. Kontribusi ini di lakukan melalui cara pengontrolan masalah kesehatan, pengkritikan kebijakan pemerintah dalam bidang kesehatan ( pemberlakuan BPJS) dan memberi solusi dan rekomendasi strategi dalam upaya perbaikan kesehatan masyarakat.
Catatan ” terdapat kasus hiperseks dan HIV
, sabu-sabu , pergaulan anak muda itu bebas jadi apabila di KALIORANG”
” Sering terjadi kematian ibu dan anak di daerah ku salah satu alasannya di karenakan dokternya serta pihak rumah sakit atau puskesmas nya yg kurang dalam hal imunisasi untuk ibu yg hamil, ada karena kurang gizi dll.
Di KALIORANG kurang fasilitas di sini itu masih terlalu bebas jadi ada penyakit HIV / Aids , ada kasus HIV Aids di sini yg pas di periksa pertama di kira penyakit kuning ternyata periksa dua kali terkena penyakit HIV Aids. Hal lain yang memotivasi saya untuk menjadi dokter adalah karena sya melihat di daerah saya di kaliorang banyak terdapat masyarakat yg memiliki penyakit dwarfisme achindroplasia , bahkan tetangga saya sendiri menderita cacat tersebut sejak lahir anak tersebut baru berusia 6 tahun dan tidak bisa menjalani kehidupan normal layaknya teman sebayanya saat teman-teman nya sekolah dia hanya bisa melihat dan dadah-dadah saja saat teman-teman nya main kejar-kejaran di lapangan dia hanya bisa duduk nonton dan ketawa dari jauh ,di usianya yg masih sangat muda banyak hal yg tidak bisa dia lakukan , hal tersebut membuat saya sangat ingin menyembuhkan dia agar bisa kembali hidup normal lagi.
